Skip to main content

Jalan-Jalan: Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta


Tiap bulan Februari setiap tahunnya, di Jogja selalu diadakan acara di Kampung Ketandan. Acara ini dibuat untuk memperingati imlek dan cap go meh. 

Alhamdulillah tahun ini kesampean bisa ke Kampung Ketandan lagi.

Sebelum aku dan emak berangkat ke Ketandan, hujan deres sampe pohon-pohon tumbang
"Mah, kayaknya nanti enggak jadi ke Ketandan deh, ini ujannya deres banget"
"Coba dulu, Dek. Nanti maghrib juga berhenti ujannya."
Eh bener. Hujannya berhenti.
Tanpa pikir panjang kami langsung ganti baju dan berangkat ke Ketandan!



Setiap tahunnya aku dan emak selalu mampir ke Ketandan. Rasanya kurang kalo libur imlek nggak mampir ke Ketandan.
Seperti yang aku bilang diatas, Ketandan merupakan acara tahunan umat tionghoa untuk memperingati tahun baru cina. Banyak yang dijual dan dipentaskan di Ketandan ini. Nih ya yang dijual itu kayak makanan (baik yang halal maupun non halal) terus ada pernak-pernik imlek dan masih banyak lagi. Acara-acaranya pun nggak kalah seru ada lomba menyanyi, lomba fotografi, wayang potehi bahkan ada pemilihan semacam abang-nonenya. Pokoknya seru banget!
wayang potehi
Nah, yang aku bahas sekarang adalah makanan-makanan yang dijual di Ketandan. Pastinya makanan itu halal dan belum pernah kucoba sebelumnya. Penasaran kan?


Burger Donat (Rp 20.000)
Aku lupa gerai apa yang jual donat burger ini. Menurutku paket ini murah banget. Dengan dua puluh ribu rupiah aja udah dapet burger, kentang goreng, dan es teh. Sebuah perpaduan yang pas hahahaha. Dari burgernya, unik banget. Roti donatnya itu empuk dan lembut dimulut. Untuk dagingnya, mereka pake daging olahan sendiri dan lebih enak gitu. Nah di atas dagingnya itu ada saus buatan sendiri, seingetku ada 3 pilihan saus. Kalau nggak salah nih ya, ada Original, BBQ, dan Spicy. Aku pilih original, yang saus original ini rasanya cenderung manis. Untuk kentang gorengnya, mereka juga dari kentang yang diolah sendiri, bukan frozen food. Rasanya, asiiiiinnnnnnnnn banget. Mungkin yang masak pengen nikah nih hehehehe.


Dimsum (Rp 14.000)
Kalau yang ini aku suka banget! Rasanya enak. Pokoknya enak hehehehe engga deng. Kalau mau dimsum kita harus bawa duit yang agak banyak karena untuk satu porsi (satu buletan ituuu difoto) dikenai harga 14.000 rupiah. Kalau kita beli 3 porsi bisa habis 50.000 sendiri. Mahal juga ya.... Aku beli yang siomay udang, rasanya menurutku sama kayak dimsum-dimsum yang lain, jadi ya biasa aja.


Wedang Ronde (Rp 6000)
Dengan harga 6.000 rupiah aja kita bisa menikmati kehangatan semangkuk wedang ronde ini. Dari isi wedang rondenya bisa diliat itu ada, roti tawar, kacang, kolang-kaling, dan ronde itu sendiri. Nah rondenya enak deh, kenyal-kenyal manis gitu, isinya juga enak perpaduan antara kacang dan gula merah. Tapi ada yang minus dari wedang ronde ini, kuahnya enggak panas dan terlalu manis buatku.



Selain nyoba-nyoba makanan, aku dan emak juga lihat lomba nyanyi dalam bahasa Mandarin. Suaranya bagus-bagus tapi sayangnya aku nggak tau arti lagunya itu hahahaha. Aku juga nonton wayang potehi. Wayangnya unik dan lucu! 

Setelah puas muterin Ketandan, kami memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan menuju pintu utama keadaannya semakin rame, jadi nggak bisa lihat-lihat yang lain deh.

rame-rame
Sekian postingan aku, sampai bertemu di post selanjutnya! Dadah👋👋👋




"Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga,
sekeren-keren postingan saya pasti ada kekurangannya juga"

Comments

Popular posts from this blog

Review: Sego Saduk Suroboyo

Assalamualaikum! Wah udah lama banget aku gak posting di blog ini ya. Sebelumnya aku minta maaf karena jarang banget update info-info lagi, bukan karena males review atau apa tapi aku sekarang lagi sibuk banget menikmati hidupku menjadi maba. Ternyata jadi maba itu ribet-ribet gampang. Menurutku ribetnya jadi maba itu ngatur jadwal diri sendiri. Ya kumpul organisasi lah, tugas kelompok lah, praktikum lah, pokoknya ribet banget!🤣🤣 Btw, ngapain aku malah cerita ini ya? Okelah langsung aja review nya

Review: Buldaq Korean BBQ

*bersih-bersih blog* *ngelapin debu yang udah numpuk 10 cm* Halo semua! Akhirnya nulis blog lagi, tapi asli deg-degan karena udah lama banget enggak nulis. Terakhir aku nulis ya di postingan  Tanamera Coffee . Oiya, waktu tahun baru kemarin, di postingan  ini  aku sempet nulis: "Semoga di tahun ini aku bisa produktif nge- blog  *mengingat jadwal kuliah yang bikin huhuhuhu* dan semoga di tahun ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi!" Nyatanya aku gak nulis banyak tahun ini, ya, namanya juga sibuk banget kuliah dan printilan nya. Maaf ya temen-temen huhuhuhu. Menurutku, di tahun 2018 ini tren kpop kayaknya lagi melesat pesat di Indonesia. Enggak hanya musiknya aja, kuliner korea pun juga lagi "naik daun". Terbukti selama 2018 ini, restoran korea mulai dari jenis korbek* sampai ke street food dibuka di Indonesia, terutama Jogja. Salah satunya ini, yang baru aja buka cabang di Jogja, Buldaq Korean BBQ.

Review: Tanamera Coffee Jogja

Assalamualaikum! Akhirnya bisa ngisi blog lagi, hehehe. Post kali ini temanya membahas suatu coffee shop yang ada di kotaku, Jogja. Selama tahun 2018, tempat tempat ngopi yang ada di Jogja semakin banyak dan semakin menjamur. Enggak cuma di bagian tengah kota aja, tempat ngopi ini dah tersebar hampir ke seluruh Jogja misalnya Bantul, Sleman, dan sebagainya.  Nah, kebetulan aku dan teman SMPku mau ngadain suatu trip kecil-kecilan ke Malang dan butuh tempat buat kumpul. Setelah searching tempat mana yang asyiq jatuhlah pilihanku ke salah satu coffee shop deket Tugu dan itu adalah....